Animated Spinning Kunai - Naruto

Selasa, 17 Januari 2017

Prinsip Gerak dan Jurus Tarung Derajat

Prinsip Gerak dan Jurus Tarung Derajat


Gerak dan Jurus
Gerak dan Jurus
SENYAWA GERAK, BERTAHAN-MENYERANG-MEMATIKAN
 merupakan pengembangan dari potensi yang dimiliki manusia, karena manusia diciptakan sebagai mahluk yang paling sempurna.
Dasar dari gerakan dan jurus Tarung Derajat adalah refleks/naluri/insting, yang terkristalisasi melalui pengalaman. Refleks dan pengulangan, refleks bersenyawa dengan kreatifitas kemudian melalui proses terlatih, yaitu latihan dan latih tanding. Sesuai dengan latar belakang penciptaan, seluruh gerak dan jurus dalam Tarung Derajat terbentuk dalam kaidah praktis, efektif, realistis dan rasional.
Dalam pengembangan jurus, Tarung Derajat membentuk seluruh tubuh menjadi senjata, dan segala sesuatu yang terdapat di lingkungan sekitarnya adalah juga senjata. Semua ini membentuk Tarung Derajat menjadi suatu seni keperkasaan diri reaksi cepat yang mempelajari dan melatih teknik, taktik dan strategi pergerakan tangan, kaki, kepala, serta anggota tubuh lainnya secara praktis dan efektif dalam pola dan bentuk latihan bertahan-menyerang, dengan kemampuan otot, otak dan nurani. Lima unsur daya gerak khas dalam Tarung Derajat yaitu Kekuatan, Kecepatan, Ketepatan, Keberanian, dan Keuletan.
Seluruh gerakan merupakan senyawa teknik bertahan-menyerang-mematikan. Setiap gerakan dan jurus Tarung Derajat merupakan senyawa gerak reaksi dari suatu aksi. Posisi pertama atau posisi dasar adalah pertahanan dan ketahanan diri. Posisi bukan pertahanan pasif, tetapi sekaligus merupakan posisi dasar menyerang.
TANGAN DAN PUKULAN
Dalam Tarung Derajat mengenal enam jenis pukulan, yaitu:
– Pukulan lurus {1x, 2x dan 3x};
– Pukulan gibas {dalam, luar, atas dan bawah};
– Pukulan sikut {samping, atas dan bawah};
– Pukulan sentak {atas dan bawah};
– Pukulan cepat {tunggal, double dan beruntun};
– Pukulan lingkar {dalam, luar, atas dan bawah}
Masing-masing pukulan memiliki karakteristik yang berlainan, dari segi gerak maupun efeknya.
Dalam melakukan teknik pukulan, terdapat lima gerakan utama, yaitu:
– Membentuk kepalan;
– Rapat lengan bawah dengan lengan atas;
– Meluruskan lengan;
– Menarik lengan; dan
– Kembali ke posisi awal.
Masing-masing gerakan memiliki efek masing-masing yang akan menentukan evektifitas pukulan.
Dengan uraian gerakkan membentuk kepalan adalah merapatkan jari-jemari hingga tidak ada rongga udara didalamnya gerakan, merapatkan lengan atas dengan lengan bawah membidik titik sasaran. Garis lurus yg terbentuk dari pangkal lengan ke kepalan akan menunjuk ke arah titik sasaran yang diincar. Gerakan mengayun dan hentakkan bahu saat meluruskan lengan memberikan kekuatan [power] awal pukulan yang bersenyawa dengan gerakan berikutnya. Gerakan meluruskan lengan yang baik manakala lengan bawa dan lengan atas dalam keadaan rapat dan bahu memberi efek lecutan dan jangkauan saat titik kena menyentuh titik sasaran.
Efektifitas dari pukulan merupakan senyawa dari kekuatan [hentakkan], kecepatan [lecutan], dan ketepatan [ke titik sasaran]. Dua gerakan terakhir, menarik lengan dan kembali pada posisi siaga di lakukan untuk melakukan serangan susulan atau antisipasi gerakan lawan. Seperti telah di sebutkan di atas, karena ketepatan pukulan di tentukan oleh ”bidikan lengan”, garis yang di bentuk dari pangkal lengan dan kepalan harus benar-benar mengarah ke titik sasaran. misalnya titik sasaran pada wajah adalah titk antara dua mata, mata, hidung, dagu, telinga, dan leher.
Bentuk titik sasaran yang ada disesuaikan dengan titik kena. Ujung kepalan tangan yang memiliki titik kena yang memanjang cocok digunakan untuk titik sasaran serupa, misalnya pada mata, hidung, pelipis, telinga dan rahang Untuk mencapai titik sasaran pada muka yang relatif lebih sulit, diperlukan latihan yang baik dan benar.
KAKI DAN TENDANGAN
Dalam Tarung Derajat dikenal lima jenis tendangan, yaitu:
– Tendangan lurus;
– Tendangan samping;
– Tendangan belakang;
– Tendangan lingkar {dalam, luar dan belakang};
– Tandangan kait {depan dan belakang}
Masing-masing tendangan memiliki karakteristik yang berlainan, dari segi gerak maupun efeknya.
Dalam melakukan teknik tendangan, terdapat empat gerakan utama, yaitu:
– Mengangkat lutut;
– Meluruskan kaki;
– Menarik kaki; dan
– Kembali ke posisi awal.

Masing-masing gerakan memiliki efek masing-masing yang akan menentukan evektifitas tendangan.
Dengan uraian gerakkan mengangkat lutut adalah gerakan membidik titik sasaran. Garis lurus yg terbentuk dari pangkal paha ke lutut akan menunjuk ke arah titik sasaran yang diincar. Gerakan mengayun saat mengangkat lutut memberikan kekuatan [power] awal tendangan yang bersenyawa dengan gerakan berikutnya. Gerakan mengangkat lutut yang baik manakala paha dan betis dalam keadaan rapat. Gerakan meluruskan kaki adalah gerakan yang akan memberi efek lecutan saat titik kena menyentuh titik sasaran.

Efektifitas dari tendangan merupakan senyawa dari kekuatan [ayunan], kecepatan [lecutan], dan ketepatan [ke titik sasaran]. Dua gerakan terakhir, menarik kaki dan kembali pada posisi siaga di lakukan untuk melakukan serangan susulan atau antisipasi gerakan lawan. Seperti telah di sebutkan di atas, karena ketepatan tendangan di tentukan oleh ”bidikan lutut”, garis yang di bentuk dari pangkal paha dan lutut harus benar-benar mengarah ke titik sasaran. misalnya titik sasaran pada wajah adalah titk antara dua mata, mata, hidung, dagu, telinga, dan leher.
Bentuk titik sasaran yang ada disesuaikan dengan titik kena. Punggung kaki yang memiliki titik kena yang memanjang cocok digunakan untuk titik sasaran serupa, misalnya pada telinga dan rahang Untuk mencapai titik sasaran pada muka yang relatif lebih sulit, diperlukan latihan yang baik dan benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar